Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga dalam Islam

Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga dalam Islam – rumah tangga salah satu sunnah yang amat dianjurkan di dalam Islam. Sunnah ini berarti teladan atau contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Pernikahan di Islam dipanggil sebagai sarana untuk mencapai ketenangan, kebahagiaan, dan keseimbangan dalam kehidupan seseorang. Atas hari itu setiap pasangan suami istri harus mengetahui kunci kebahagiaan rumah tangga.

Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga dalam Islam

Happy rumah tangga should be the dream of every couple who lives a wedded life. This is a union built on loving, appreciating, and respecting one another. The secret to happy rumah tangga will bring a firm connection between husband and wife, where both are secure, complete, and accepted in their relationship.

Di dalam keluarga yang bahagia, ada komunikasi yang terbuka dan efektif antara pasangan. Komunikasi baik dapat memungkinkan pasangan untuk merevealkan satu sama lain lebih baik lagi, mengatasi rintangan, serta memperkuat ikatan perasaan mereka.

  1. Mengenerima Kekurangnya dan Kelebihannya
    Dimas Seto – Dini Aminarti (Foto: Instagram/@dimasseto_1)
    Enlarge
    Dimas Seto – Dini Aminarti (Foto: Instagram/@dimasseto_1)
    Suami atau istri adalah manusia biasa masing-masing dengan kekurangannya dan kelebihannya. Dapat menerima kekurangan dan kelebihan suami/istri menjadi salah satu asas kebahagiaan rumah tangga dalam Islam. Sifat saling menerima pula yang juga kerap disebutkan dengan qanaah ini akan membentuk rumah tangga harmonis seperti telah dibahas pada QS Al-Hujurat ayat 13.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Al-Hujurat Ayat 13)

Selain itu suami istri berdua saling diharapkan berturut-turut menjalin komunikasi baik untuk mendapatkan kebahagiaan berumah tangga. Saling memberi nasihat antara satu dengan yang lain oleh baik suami maupun istri harus berperilaku ma’ruf.

  1. Iman dan Amal Saleh
    Menurut agama Islam, iman dan amal salehlah adalah landasan bagi semua kebahagiaa, baik di kehidupan berkeluarga maupun bukan berkeluarga. Suami-istri yang sepakat mewujudkan iman dan amal saleh dalam keluarga akan diberi kebahagiaan oleh Allah SWT. sesuai dengan ayat Allah QS An-Nahl: 97.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya: Siapa saja yang menyelesaikan kebaikan, laki-laki atau perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl: 97)

  1. Menutupi Aib
    Ilustrasi keluarga muslim sedang buka puasa
    Perbesar
    Ilustrasi keluarga muslim (Sumber: Freepik)
    Kunci kebahagiaan rumah tangga yang berikutnya adalah menutupi aib. Suami maupun istri tidak boleh mengandung rahasia pasangannya kepada orang lain. Jika timbul permasalahan Islam mengajarkan agar setiap pasangan sesama perempuan atau sejantega pastilah menyelesai-nya secara arif bijaksana guna mengikuti tuntunan agama.

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Yaitu: Dihalalkan atas kamu pada malam hari bulan puasa berbaur dengan perempuan-perempuan kamu; mereka adalah pakaian kamu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang berbaurlah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Lalu sempurnakanlah puasanya itu hingga (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedangkan kamu beri’tikaf di dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS. Al-Baqarah 187).

Baca Juga : Rumah Tangga Harmonis Meski Usia Tidak Muda Lagi

  1. Mengisi Rumah dengan Dzikir
    Faktor lainnya yang menjadi kunci kebahagiaan rumah tangga adalah adat berdzikir yang dilakukan oleh pasangan suami-istri. Melalui pembanyakannya akan dzikir, rumah tangga pasangan tersebut menjadi lebih tenang dan tenteram.

Ketenunan dan ketenteran akan menjadikan kepala menjadi lebih jernih, sehingga jika ada masalah, keputusan lebih mudah diperoleh. Manfaat berdzikir ini dijelaskan secara langsung oleh Allah SWT dalam QS Ar-Ra’d berikut

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۔ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ۔

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra’d: 28)

  1. Keseimbangan
    keluarga muslim
    Perbesar
    keluarga muslim
    Salah satu prinsip keluarga yang dipelajari Islam oleh pasangan suami-istri adalah seimbang.
    Keseimbangan dalam arti ini adalah berpaling-palingan dan melengkapi. Hal ini diutuskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 228.وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ

Artinya: Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut… (QS. Al-Baqarah: 228)

  1. Memelihara Cinta dan Kasih Sayang
    Cinta dan kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan rumah tangga yang sangat diperlukan dalam suatu pernikahan. Perasaan cinta biasanya timbul ketika pasangan masih bersisa muda dan produktif, sedangkan kasih sayang mengalami saat mereka sudah tua. Dengan adanya cinta dan kasih sayang, suami akan berusaha semaksimal memungkin untuk membahagiakan istrinya. Begitupun sebaliknya, sang istri tentu akan berusaha untuk yang terbaik untuk kebahagiaan suami.